SEMUA
PASTI BISA
Oleh: Hery Kurniawan, SMAN 5 Ptk
Oleh: Hery Kurniawan, SMAN 5 Ptk
Aku marah, kesal, benci, sedih. mengapa
aku harus telahir di muka bumi ini? mengapa aku harus terlahir dalam ke adaan
seperti ini? mengapa aku harus melihat ke dua orang yang aku sayang menangisi
ke adaan ku? AKU BENCI INI SEMUA!! mengapa aku harus yang terkena musibah ini,
apakah ini balasan untuk ku? tuhan!!.
Saat usiaku mengijak 7 tahun, awalnya
ku tak berniat untuk sekolah, aku malu dengan keadaan fisikku yang seperti ini. aku takut dan malu jika aku
di ejek, di cemooh, di hina bahkan di kucilkan oleh orang-orang di sekolah ku.
namun kedua orang tuaku selalu memaksa agar aku sekolah. kedua orang tuaku
ingin melihat aku mnjadi orang sukses.
Akhirnya, akupun
sekolah kelas satu SD di kawasaan pontianak.
hari pertama sekolah pun tiba, kedua orang tuaku mengantarku ke sekolah, saat
hendak masuk kelas aku ragu dan malu, saat aku berbalik kedua orang tuaku pun
berkata “kamu pasti bisa anakku sayang!!”. tak ingin mengecewakan mereka aku
pun masuk kelas dengan wajah tetunduk malu. hari demi hari ku lewati sebagai
orang yang pendiam dan di kucilkan!! sudah kuduga.
Tahun demi tahun berganti sekarang aku
telah menginjak remaja. aku masuk ke salah satu SMP di pontianak. seperti biasa kehidupan ku di SMP
tidak jauh berbeda saat di Sekoah Dasar. bahkan lebih buruk di SD. aku menjadi
bahan ejekan mereka.
suatu ketika,
saat jam olahraga ada pengabilan nilai renang. aku pun menyerah! bagaimana bisa
aku mengayuh tanpa lengan, jangankan mengayuh mengepalkan barang saja aku
mengunakan kaki. aku hanya bisa menatapi teman- teman yang berenang dengan
gembiranya. teman- teman ku berkata “hey!! ayo kemari kita berenang, upps!! aku
lupa bagaimana kamu bisa berenang? taangan aja ngak punya.” mereka
mentertawakan ku.
Saat jam pelajaran usai, mereka semua
pulang ke rumahnya masing- masing. aku pun diam di pinggir kolam. ucapan teman-
teman ku terngiang di telingaku. tertunduk lesu meratapi keadaan ku. tiba- tiba
ada yang menepuk bahuku, aku terkejut. ternyata guru olah ragaku. dia brtanya
“ada perlu apa di kolam ini?” sempat aku berpikir pelatih ini sama saja seperti
teman- teman ku. yang hanya bisa mengejekku. rasanya aku ingin hedak pergi dari
sini, Karena ada pengusik. lagi- lagi dia bertanya “apakah kamu ingin seperti
mereka yang bisa berenang?” pertanyaan gila! itu yang terlintas di benakku.
lagi- lagi dia bertanya “saya akan mengajari kamu?” tak lama aku pun mulai
menjawab “sudahlah pak jangan membuat angan- angan palsu”.
Saya harus mempunyai tangan karena
salah satu kekuatan perenang adalah tangan. saya hanya bisa terdiam medegar
setiap kata- kata yg di ucapkan nya. saambil berjalan pulang ke rumah.
Krng- kring… alarm pun berbunyi
menunjukan jam 04.00 bangun tidur . bergegas mandi, karena sebagai muslim saya
tetap menjaankan solat walau dalam keadaan tanpa tangan. akupun teringat kata pelatih renang kemarin “aahhh, mana
mungkin ia mau mengajari anak yang tidak punya lengan sepertiku untuk
berenang”. setelah lama aku berfikir aku coba mendengarkan omongan pelatih itu.
aku berari ketempat kolam berenang
itu, setelah sampai di sana
ku lihat sekeliling kolam renang ternyata kosong bertapa bodohnya aku mau
mempercayai kata pelatih itu . dia sama saja seperti teman- teman yang lain.
aku ingin pulang!! tiba- tiba ada teriakan “heyy!! kamu sudah terlambat 5 menit. jadi kamu harus diberi hukuman,
keliiling lapangan 5 putaran. lalu
pemanasan”. jawab ku dengan semangat “iya pak?”.
di benakku mengatakkan aku pasti bisa!!.
hari pertama latihan terasa sangat berat.
bagaimana bisa
aku bisa berenang hanya dengan mengunakan kaki, bahkan bisa-bisa di tengah
perjalanan aku bisa mati tengelam!! namun aku beruntung mempunyai pelatih yang
begitu baik, tegas, perkerja keras, gigih, serta tidak mudah putus asa, motivasi- motivasi yang dia berikan sebagai
penyemangat latihanku. setelah lima
bulan berlalu aku berlatih setiap soreh, aku pun akhirnya terbiasa berenang
tanpa mengunakan tangan.
aku bangga kepada diriku. aku sangat
berterimakasih kepada pelatih dan orang tuaku, pada keesokan hari nya seperti
biasa pergi sekolah. aku berlari kesekolah dengan senang dan riang, di jalan
menuju kelas aku di kacau dan di ejek
adik kelas. yaa sudah lah saya
sudah terbiasa dengan
ejekan itu, saat proses belajar mengajar berlangsung ada di beritahukan bahwa
ada pengambilan nilai renang. lagi- lagi tempat di sana saya di remehkan kawan- kawan. saat
teman berenang Aku juga masuk kedalam kolam dan mulai berenang semua yang ada
di sana melihat
ku dan terkejut melihat aku berenang
hanya dengan ke dua kaki saya.
satu dari mreka menantang ku untuk
berenang, pada awal nya aku tidak mau.
tapi karena aku di ejek- ejek, akhirnya aku menerima tantangan teman ku. semua
orang menyaksikan perlombaan kami tanpa di sangka- sangka saya bisa menang
dalam perlombaan itu, ternyata bukaan hanya teman- temanku yang menyaksikan
bahkan pelatih juga menyaksikan. pelatih itu berkata “hebat kamu nak! bapak
bangga!” .
“terima kasih pak! ini semua berkat bapak!” jawabku. “tidak! ini semua adalah hasil jerih payahmu sendiri! O, iya, bulan desember mendatang ada perlombaan cabang renang, bapak sudah mendaftarkan mu sebagai salah satu peserta di lomba tersebut”.
“terima kasih pak! ini semua berkat bapak!” jawabku. “tidak! ini semua adalah hasil jerih payahmu sendiri! O, iya, bulan desember mendatang ada perlombaan cabang renang, bapak sudah mendaftarkan mu sebagai salah satu peserta di lomba tersebut”.
“tapi pak !
pasti saya tidak menang nantinya akan membuat bapak kecewa” jawabku. “Tidak ini
bukan soal kalah atau menang, tapi ini adalah pengalaman kamu, Bapak bangga
lagi jika kamu kerahkan seluruh kemampuan kamu.”
Bulan desember yang di tunggu- tunggu
pun telah tiba. saya dan pelatih masuk menju
area perlombaan. pada saat saya masuk ke dalam arena. semua melihat ke
saya. Ya saya tau pasti mereka bingung mengapa ada anak yang tidak memiliki
lengan mengikuti perlombaan ini. mungkin mereka mengira saya bukan lah lawan yang seimbang. “Pak apakah saya mampu melawan
perenang normal yang handal ini?” Tanya ku tak percaya diri. “kamu pasti bisa kamu mau kan membanggakan ke dua orang tuamu.” aku
pun semangat lagi mendengar ucapan itu aku akan berusaha membanggakan orang tua
saya. aku pun berdiri di garis start no 4.
saat semua telah berdiri di tempat masing-
masing. juripun memberi aba- aba . 1, 2, door!! buyi pistol yang di arah kan ke atas adalah tanda
di mulai perlombaan , aku berusaha keras agar menjadi juara. aku tak ingin
mengecewakan orang yang aku sayang. akhir nya ternyata hasil nya kurang
memuaskan aku tidak mendapatkan juara apa – apa. dan ternyata di akhir – akhir
pengumuman aku mendapatkan juara terfafurit. di sana pelatih dan teman- teman ku banyak yang
menupkan selamat.
tak di sangka ada yang melihat usaha saya
dalam pelombaan itu . siapa orang itu? apakah dia malaikat yang datang kepada
pelatih dan memberikan aku harapan untuk mengikuti perlombaan tingkat nasioal
pada bulan depan. pelatih pun mengatakan kepada saya, bertapa senang nya hati
ini bisa merasakan apa yang bisa di
rasakan oleh orang yang mempunyai lengan. saya akan lebih dan lebih lagi
berlatih agar bisa membanggakan orang – orang yang aku sayang.
setiap pulang sekolah, setiap habis
solat ashar (soreh), saya berlatih dan terus berlatih . hari yang di tunggu-
tunggu pun hampir tiba saya berangkat bersama pelatih dan kepada orang tua ku
ke Amerika. beberapa jam kemudian kami sampai
bandara AS kami menginap di sebuah hotel aku pun berlatih di kolam sana. kring – kring telpon berbunyi ternyata oran tua menyemangati ku. aku pun semakin semangat.
waktu perlombaanpun hampir tiba,
dengan Tekad yang kuat! saat pertandingan di mulai. pertarungan antar
perenangpun sangat ketat. karna support orang- orang yang aku sayang adalah
kunci dari AKU SUKSES!! aku bisa menang dan mendapatkan mendali Emas. saat
pembrian piala aku tidak mliha ke ua oran
tua ku. aku pun brtanya- Tanya di mana oran
tua ku. ternyata ibu ku sudah terbaring di rumah sakit karena “kata dokter ibu
terka penakit kanker stadium 4. selama bertahun- tahun ini ibu melawan penyakit
ini sndiri” ucap ayah sambil menenangkan ku.
akhirnya pikiran jernihku pun datang
pasti kau bangga kau surga sana!!
terimakasih tuhan aku telah di ciptakan di bumi ini, melihat ke indahan alam,
mengirimkan platih yg sangat baik, ayah yang begitu perhatian, dan dari seorang
ibu yang sangat- saangat membanggakan!!!.
Lomba Cerpen
Dalam Rangka Milad LSK ke-10
D
I
T
U
L
I
S
Oleh:
Hery Kurniawan
SMAN 5 Pontianak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar