Rabu, 03 April 2013

Lukisan Prestasi Mudaku


          Oleh: Kartini, SMKN 6 Ptk

Dulu aku selalu bermimpi ingin mempunyai banyak prestasi, dan sekarang berkat usaha dan kerja keras ku ,aku telah mempunyai cukup prestasi di usia muda ku .
Prestasi  pertamaku, aku peroleh ketika aku berumur 9  tahun, saat itu aku mendapatkan juara 3 lomba mewarnai, tapi aku tidak merasa puas hanya dengan prestasiku saat itu. Aku ingin terus mengukir prestasi untuk mewarnai hidupku.
Aku hobby melukis  aku ingin mengikuti festival melukis, aku ingin menambah sebanyak-banyaknya
prestasi ku, selagi muda aku harus  mempunyai banyak prestasi agar dapat kuceritakan kepada anak cucuku nanti.
Suatu pagi  yang cerah di bulan Desember,  aku berjalan ke sekolah, secara tidak sengaja aku melihat brosur perlombaan  melukis tergeletak di  pingir jalan
Aku berniat untuk menuangkan bakatku melalui perlombaan itu ,aku tau aku masih  muda dan harus memiliki prestasi , untuk itu salah satu cara adalah aku harus ikut lomba melukis itu, saat aku fokus membaca brosur, tiba-tiba sahabatku  mengejutkan ku dari belakang  .
“Ririn  kenapa melamun …?”
“ah tidak, aku hanya membaca brosur ini “
“kamu  mau ikut lomba melukis…?’
“iya menurut kamu …?
“boleh juga tuh “
“kamu mau ikut juga…?”
“aku  tidak bisa melukis , kamu saja ya, aku dukung …!” sambil tersenyum padaku
“iya aku pasti ikut “
Tiba di sekolah aku dan sahabat ku, Laras, berjalan menuju kelas, saat itu juga bel masuk berbunyi, aku dan sahabatku langsung bersiap duduk dikelas untuk belajar , jam pelajaran yang sangat menyenangkan, Seni Budaya aku sangat suka pelajaran itu, ditambah lagi gurunya baik dan menyenangkan.
Bel tanda istirahat pun berbunyi ,aku dan Laras sahabat ku ,berjalan menuju kantin.
Dikatin aku lalu berbincang mengenai  perlombaan melukis tersebut  .
Laras aku mau ikut ni lomba melukisnya tapi caranya gimana …?”
“kamu masih punya brosur tadi kan …?’
“masih ni ! ! !”ungkapku  sambil menyodorkan brosur yang ada di saku
“di brosur ini kamu harus mengisi formulir..!”
“tapi formulirnya aku belum punya “
"disini tertulis bahwa formulir dapat diambil di pameran lukisan “
“oh .. pulang sekolah temenin aku  ya..!”
“sip …”
Sepulang sekolah aku segera pergi ke museum pameran bersama Laras
“ini museum lukisannya…?”Tanya ku ke Laras sambil menunjuk
“iya benar ini dia tempat pameran lukisannya, kita langsung masuk saja  !!”
“ayo!
Aku dan Laras segera ke museum pameran itu ,saat kami sudah masuk ke museum pameran itu terlihat seorang wanita  yang sedang menulis.
“Rin mungkin wanita itu panitia penyelenggaranya?” tunjuk Laras   ke arah wanita tersebut.
“iya benar sekali kata mu , ya udah kita kesana yuk.”seruku sambil menarik tangan kanan Laras
“maaf mba, apakah ini tempat pengabilan formulir untuk lomba  melukis?” tanya ku pada wanita tersebut.
“iya benar ada apa ya dek…?”
“saya boleh minta formulirnya satu mba..?’
‘boleh ini dek formulirnya! kalau sudah diisi lengkap, formulirnya segera kumpulkan dengan saya !”
“baik lah mbak, terima kasih
Dengan waktu yang singkat, aku pun tiba di rumah dan mulai mengisi formulir tesebut. Selesai mengisi formulir, aku lalu mengambil alat lukis dan melukis indahnya taman di depan rumah ku, dengan hati yang senang.
Haripun semakin larut aku duduk diam dikamar  memperhatikan selembar  formulir ,
“apakah aku bisa mendapatkan prestasi  melukis ?” tanyaku dalam hati sambil memandangi formulir tersebut sampai-sampai tak terasa akupun terlelap.
Jam 06.00 aku siap untuk pergi mengumpulkan formulir, setelah selesai mengumpulkan formulir , aku segera berjalan menuju sekolah ku SMK NEGERI 6 dan aku masih kelas X maka saat ini lah momen yang sangat tepat bagiku untuk memulai lagi mengukir prestasi.
Tiba dikelas aku segera duduk sambil menanyakan  sesuatu pada Laras .
Laras aku sudah menyerahkan formulirnya, pulang sekolah temenin aku ya ke pameran lukisan ?”
“sip deh  . . . apa sih  yang nggak  buat sahabat aku “ ucapnya sambil tersenyum pada ku.
Perlombaan akan dilaksanakan 2 hari lagi.
“Laras perlombaannya hari kamis ni … aku harus melakukan persiapan”
“bener juga tuh, ya sudah pulang sekolah kita segera menyelesaikan PR, kemudian kamu bisa latihan melukis
“ya sudah yuk !” ungkapku sambil kembali berjalan .Didalam perjalanan aku sempat teringat  kalo aku sepertinya perlu punya alat lukis baru.
“oiya aku baru ingat Ras, kalau aku perlu beli alat lukis, yuk temenin aku !”
‘oke deh “
Setelah kurang lebih setengah jam memilih dan membeli alat lukis, aku  dan laras  segera pulang ke rumah masing-masing. Dikamar, aku langsung mencoret-coret kertas lukis ku.
Dikamar penuh dengan uji cobaku dalam melukis sambil ku perhatikan satu-persatu  lukisanku itu ternyata lukisan ku cukup membuat hatiku cukup puas  akan karyaku sendiri.
“apakah  ini karya ku ya ?”ucapku sambil memperhatikan dalam-dalam  lukisan itu
“ya ampun udah jelas aku yang ngelukis  pake nanyak lagi “ucapku sambil tersenyum  kecil .aku pun tertidur sambil memeluk salah satu karya lukisanku.
Bangun bagi aku terkejut  karna semua lukisan ku tidak ada lagi diatas tempat tidurku  aku bergegas keluar dari kamar untuk  menanyakan pada ibu ku .
“ibu !” Panggilku sambil menuju ruang tamu, terlihat ibuku sedang memajang lukisan ku.
“ibu memajang lukisanku?”
“iya lukisan kamu menarik nak jadi  ibu suka “ucap ibu sambil membelai rambutku
“yang benar bu?”
“iya nak kamu berbakat sekali (sambil tersenyum) ibu bangga sama kamu “
“terimakasih bu “
“ya sudah kamu mandi dulu! Kan mau sekolah, ibu mau menyiapkan sarapan kamu dulu” kemudian ibu berjalan menuju dapur
Aku segera menggapai handuk yang ada disofa dan bergegas ke kamar mandi.
Setelah sarapan dan siap untuk sekolah aku memandangi kartu perserta yang telah aku dapatkan saat pengumpulan formulir kemarin.
Apakah prestasi muda ku bisa terulang didalam perlombaan ini ?”batin ku sambil mengusap kartu peserta tersebut.
Aku lalu bergegas ke sekolah dengan hati yang tenang ,karena PR sekolah telah aku kerjakan ,aku tahu bukan hanya di luar sana aku harus berprestasi,  di  sekolah juga aku harus memiliki prestasi dalam pelajaran.
Sesampai disekolah menuju kelas, telihat  salah satu teman sekelasku sedang bingung mengejakan PR aku lalu mendekatinya.
Rendi kamu mengerjakan PR nya kok disekolah???”
“aku lupa Rin …memangnya kamu sudah selesai PRnya ???”
sudah emang kenapa kamu mau lihat? ? ?”
“iya …iya Rin aku mau menyontek punya kamu “
“sebaiknya kamu jangan menyontek,  itu yang membuatmu malas! Bagaimana kalau aku ajirin kamu saja  mumpung bel masuk belum berbunyi,  kamu mau …?”
“iya  mau Rin”
Aku pun mengajari si Rendi PR  yang ingin diconteknya tadi, aku tidak ingin membuat temanku  terjerumus dalam keadaan malas, aku ingin semuanya berprestasi jadi aku mengajari soal PR .Bel tanda masuk pun berbunyi, begitu pula dengan PR yang aku ajari ke Rendi juga telah selesai ,aku senang membantu orang dalam kesulitan.
Setelah PR selesai Rendi dites ibu guru ke depan dan mengerjakan soal dipapan tulis ,
Setelah beberapa menit mengerjakan Rendi soal didepan ,ternyata jawabanya benar .
Ririn terima kasih karena kamu sudah mengajari aku, ternyata itu semua  membuatku jadi lebih bersemangat lagi “ucap Rendi sambil bersalaman padaku
“iya Ren, sesama teman harus saling membantu “balas ku
Waktu menunjukan pukul 13.30 semua teman-teman telah keluar karna jam pelajaran telah usai, aku belum pulang  karna aku masih ingin melatih tangan ku untuk melukis suasana sekolah yang penuh dengan pepohonan yang sangat rindang, menjadikan inspirasi bagi  karya lukisku.
Mulailah kuasku mengotori kertas lukisanku aku melukis dengan santai dan tenang karena terbawa suasana. Saat sedang fokus  melukis ,tiba-tiba
“rin..rin ….!”kejut Laras dari belakang, aku pun sontak terkejut, lukisan ku berubah menjadi  gambar yang tak beraturan karena tercoret kuas akibat terkejut.
“ya ampun Laras  sejak kapan kamu  disini? Liat ini lukisan ku jadi tidak beraturan lagi“ ucap ku kesal
“maaf deh Rin maaf …maaf ya ….?”
“emb iya deh ,.,.,.”ucapku sambil mencubit kedua pipi Laras. Kamipun terhanyut dalam suasana canda dan tawa
“lukisanmu menarik Rin “ucap Laras melihat dari dekat lukisanku
“tali  kali Ras? menarik,.,”candaku ke Laras
Malamnya setelah shalat isya ,aku tak dapat tidur  karena besok aku akan lomba melukis, setelah beberapa jam aku pun tertidur, waktu berlalu begitu cepat ,hari pun sudah pagi aku bangun dan siap kesekolah  karna lomba dimulai sehabis pulang sekolah .
“Rin gimana  .,.?”Tanya Laras sambil duduk di sampingku
“gimana apanya Ras .,.?”
“iya aku jadi tidak sabar .,.,”
Saat asyik berbincang bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera di mulai ,dengan hati yang penuh semangat  aku mengikuti pelajaraan dengan baik .
Saatnya  perlombaan melukis akan segera di mulai dengan persiapan lengkap dan semangat tinggi, begitu juga Laras yang selalu menemaniku.
“Laras persertanya anak kulihan semua ya .,.?”Tanya ku keLaras
“iya Rin  kayanya Cuma kamu deh yang anak SMK “
“semangatin aku ya Ras .,.,! aku jadi pesimis nih”
sudah tenang saja yang penting samangat “
Waktu perlombaan pun di mulai, dengan perasaan yang mulai gugup karena saingan ku begitu berat dengan rasa tenang dan berdoa aku pun selesai melukis, dengan tema yang diberikan oleh panitia lomba .
“Ras apa aku bisa menang ya .,.?”ucap ku sendu pada Laras yang duduk di sampingku
“sabar aja Rin Tuhan tau kok yang mana yang terbaik ,intinya kamu sabar aja dan berdoa!”
“emb baiklah terima kasih atas masukan dari kamu Ras “
“iya sama-sama.,.,”
Dengan perasaan yang tegang dan menunggu hasil penjurian, aku hanya duduk diam dan tak sabar dengan hasil tersebut. Dua jam ini rasanya seperti setahun, hingga tibalah saat panitia lomba mengumumkan pemenangnya.
“ lomba karya lukisan terbaik jatuh pada no perserta 8” ucap panitia dengan mikropon
Kupandangi no pesertaku  ku lihat no persertaku adalah 8, dengan hati yang sangat gembira bercampur kaget, aku pun  berdiri dan  berjalan menuju panggung, tak ku sangka ternyata aku memperoleh nilai yang terbaik dan mejadi  pemenang, piala dan piagam di serahkan padaku
“ini dia remaja berprestasi kita  dalam melukis “ungkap panitia  sambil memberikan hadiah  padaku .
Betapa tak ku duga ketekunan ,kesabaraan dan doa membuat ku menjadi remaja yang berprestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar